Friday, August 13, 2010

Indahnya Alam Pakpak

Terinpirasi dari sebuah blog yang saya baca tentang perjalan wisata yang dilakukan oleh beberapa timnya, maka saya juga ingin mencoba menulis perjalanan kami saat mendaki gunung/ delleng Simpoon yang di Pakpak Bharat Dengan 8 anggota PEDEMPAK. Foto-Foto berikut ketika singgah di Penatapan, Berastagi saat malam hari..




Foto yang ini saat kami pertama kali sampai di lereng delleng Sompoon dan bertemu dengan masyarakat yang hendak ke kelasen dan berbincang-bincang tantang Delleng Simpoon dan bercerita tantang Lae eluh bru Tinambunen yang berada persis didekat kami berdiri.
hahahahahahhhhaaaa....
laparrrrr.............
memasak nasi dan indomi dengan air yang secukupnya, sungguh kebersamaan yang indah namun singkat..
ayoooooooooooooo...
makaaannnn...........!!!!!!!!!





heeeeeeeeeeeee....
ne dia cewek2 yang hebat...




Foto ne ketika kami mendaki
gunung Simpooan,
wehhh... 4 orang lagi mana??
mereka masih dbawah...










huahhhhhh....
capekkk..
berhenti sejenak menghilangkan kelelahan,,







Thursday, July 22, 2010

Sejarah Pakpak Bharat dibentuk

Mengejar ketertinggalannya dengan penduduk lainnya serta adanya aspirasi, keinginan dan tekad bulat dari masyarakat Pakpak Bharat untuk meningkatkan status daerahnya menjadi suatu Kabupaten dalam kerangka NKRI, dengan tujuan agar masyarakat Pakpak Bharat dapat memperjuangkan dan mengatur pembangunan masyarakat dan daerah, sesuai dengan aspirasinya untuk meningkatkan taraf hidup menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera merupakan dasar dari usul dibentuknya Kabupaten Pakpak Bharat.
Sebenarnya Pakpak Bharat bukan wilayah baru. Kabupaten yang mengambil tiga kecamatan dari Dairi ini mengambil nama sub-Wilayah suku Pakpak. Sebelum Belanda masuk ke Pakpak /Dairi, suku yang penduduknya tersebar di Kabupaten Pakpak Bharat, Aceh Selatan, dan Pakpak Bharat ini sudah mempunyai struktur pemerintahan tersendiri.
Raja Ekuten atau Takal Aur bertindak sebagai pemimpin satu suak. Suku Pakpak terdiri atas lima suak, yaitu suak simsim, keppas, pegagan, boang, dan kelasen. Di bawah suak terdapat kuta (kampung) yang dipimpin oleh pertaki. Pada umumnya pertaki juga merupakan raja adat sekaligus sebagai panutan di kampungnya. Di setiap kuta ada sulang silima, sebagai pembantu pertaki yang terdiri dari perisang-isang, perekur-ekur, pertulan tengah, perpunca ndiadep, dan perbetekken. Meski struktur
pemerintahan ini sudah tidak dipakai lagi, tetap dipertahankan sebagai sumber hukum adat budaya Pakpak.
Hampir 90 persen penduduk di wilayah Pakpak Bharat beretnis Pakpak. Berbeda dengan kabupaten induknya yang dihuni bermacam-macam suku, seperti Pakpak, Batak Toba, Mandailing, Nias, Karo, Melayu, Angkola, dan Simalungun serta suku lainnya. Agaknya, hal inilah yang menjadi pendorong wilayah Pakpak untuk memekarkan diri. Selain Alasan utamanya adalah untuk mengoptimalkan penggarapan potensi, percepatan pembangunan fisik, dan pertumbuhan ekonomi wilayah terutama pembangunan sumber daya manusia.
Aspirasi masyarakat Pakpak Bharat di sampaikan secara resmi melalui Komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat yang diketuai oleh St. Dj. Padang dengan sekretaris umum Ir. Ampun Solin. Dimana pada tanggal 1 Juni 2001 Menyampaikan usul pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat kepada DPRD Kabupaten Dairi.
Sebagai tindak lanjut dari aspirasi masyarakat tersebut maka ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1 Pada tanggal 20 September 2001 dan 17 Juni 2002 Pemerintah Kabupaten Dairi menerima dan mengadakan pertemuan dengan Komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat, tokoh- tokoh masyarakat dan komponen masyarakat lainnya di Kantor Bupati Dairi saran dan pendapat tentang pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat tersebut.

2. Pada tanggal 21 Desember 2001 diterbitkan surat Keputusan Bupati Dairi Nomor : 400/K/2001 tentang pembentukan Tim Pengumpul Data, Saran dan pendapat tentang pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat sebagai langkah pertama pemekaran Kabupaten Dairi.

3. Pada tanggal 04 April 2002 diterbitkan Surat Bupati Dairi Nomor : 130/2393 Perihal Sosialisasi Rencana Perubahan Nama dan Pembentukan Kabupeten Pakpak Bharat ke Kecamatan Wilayah Pakpak Bharat oleh tim pengumpul data, saran dan pendapat mulai tanggal 08 April sampai dengan 12 April 2002. Tim dalam hal ini membagikan format Isian (Questioner ) kepada tokoh-tokoh masyarakat di Kecamatan, yaitu Format A berisi data di Kecamatan Rencana wilayah Hasil Pemekaran dan format B berisi data kabupaten sebelum pemekaran.

4. Pada tanggal 19 April 2002 diterbitkan Surat Bupati Dairi Nomor : 146. 1/2835 perihal usul Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat untuk disampaikan kepada ketua DPRD Kabupaten Dairi bahwa pemerintah Kabupaten Dairi tidak berkeberatan dimekarkannya Kabupaten Pakpak Bharat, sepanjang pemekaran tersebut telah memenuhi persyaratan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam kaitan ini setelah meninjau dari berbagai aspek , diadakan rapat panitia musyawarah dan rapat paripurna DPRD Kabupaten Dairi , maka pada tanggal 22April 2002 diterbitkan Keputusan DPRD Kabupaten Dairi Nomor : 35/K-DPRD /2002 tentang Persetujuan Pemekaran Kabupaten Dairi mejadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat.

5. Pada tanggal 23 April 2002, diterbitkan surat bupati nomor 136/ 1653/ 2002 perihal usul pemekaran Kabupaten Dairi untuk disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri D/P Gubernur sumatera utara dan ketua DPR RI, yang intinya menyampaikan tentang kegiatan -kegiatan yang telah dilakukan oleh komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat; Tim Pengumpul Data, Saran dan pendapat terhadap usul perubahan nama dan pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat, pemerintah Kabupaten Dairi dan DPRD Kabupaten Dairi. Juga disampaikan hasil pengumpulan data lapangan rencana pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat dan keputusan DPRD Kabupaten Dairi Nomor 35/K-DPRD/2002 Tanggal 22 April 2002 tentang persetujuan pemekaran Kabupaten Dairi menjadi 2 (dua) Kabupaten.

6. Pada tanggal 24 April 2002 komite pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat bersama-sama dengan DPRD Kabupaten Dairi dan pemerintah Kabupaten Dairi mengadakan audensi kepada anggota komisi II DPR RI (Sayuti Rahawarin ) dan menyarankan agar seluruh komponen masyarakat, legislatif dan eksekutif harus proaktif karena batas waktu pemekaran Kabupaten / Kota s/d 24 Oktober 2002, juga disarankan agar mengundang komisi II DPR RI untuk turun ke Kabupaten Pakpak Bharat mengadakan pemantauan dan evaluasi atas aspirasi yang sudah diterima Komisi II DPR RI agar terdapat sinkronisasi aspirasi masyarakat, legislatif dan eksekutif menuju pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat.

7. Pada tangal 25 April 2002 komite pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat bersama- sama dengan DPRD Kabupaten Dairi dan Pemeritah Kabupaten Dairi mengadakan audensi untuk penyampaian informasi dan pemekaran Kabupaten Dairi menjadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Dairi sebagai Kabupaten induk dan Kabupaten Pakpak Bharat sebagai Kabupaten pemekaran kepada ketua DPR RI, Ketua-katua Fraksi DPR RI. Respon dari kunjungan tersebut sangat positif dimana terdapat kerja sama dan hubungan yang baik antara rakyat, legislatif dan eksekutif dan secara bersama-sama pula mengadakan kunjungan kepada Ketua DPR RI serta Ketua-ketua Fraksi, pada prinsipnya hasil kunjungan menyetujui dan mendukung pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat menjadi 2 (dua) Kabupaten.

8. Pada tanggal 26 April 2002 Komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat bersama-sama dengan DPRD Kabupaten Dairi dan Pemerintah Kabupaten Dairi mengadakan audensi kepada Menteri Dalam Negeri. Rombongan dalam hal ini diterima oleh salah seorang Direktur pada Ditjen Otonomi Daerah beserta Staf dan pada prinsipnya menyetujui pemekaran tersebut sepanjang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ditjen otonomi Daerah dalam rangka memperlancar pemekaran tersebut menyampaikna beberapa penekanan seperti proses tetap berpedoman pada ketentuan PP 129 tahun 2000; Ditjen Otda dalam menyikapi pemekaran ini akan bekerja sama dengan Tim Teknis, Tim Independen dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD); nantinya DPOD akan mengajukan usul pemekaran ini kepada Presiden RI yang selanjutnya untuk dibahas dan diproses di DPR RI sesuai ketentuan yang berlaku.

9. Pada tanggal 08 Mei 2002 telah dikirimkan surat Bupati Dairi Nomor : 005/3294 Perihal Undangan kepada Ketua DPR RI untuk berkenaan mengijinkan Komisi II DPR RI datang ke Kabupaten Pakpak Bharat pada tanggal 17 s/d 19 Mei 2002 dalam rangka mengadakan pemantauan dan evaluasi terhadap usul pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat.
Setelah kunjungan komisi II DPR RI, dan melalui berbagai proses, akhirnya dikeluarkan Undang- undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan di Propinsi Sumatera Utara maka Kabupaten Pakpak Bharat resmi terbentuk menjadi satu kabupaten otonom dengan 3 kecamatan yaitu Kecamatan Salak, Kecamatan Kerajaan dan Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe. Dengan Ibukota Salak dan dipimpin oleh Drs. Tigor Solin sebagai pelaksana Bupati serta Drs. Gandhi Warta Manik MSi sebagai Sekretaris Wilayah yang pertama.

Sumber http://pakpakbharatkab.go.id/selayang-pandang/about/


Dapat diliht informasi lain tentang pakpak bharat di http://pakpakbharatkab.go.id

Monday, July 19, 2010

Makanan Dan Minuman Khas Pakpak

Setiap suku atau etnis pasti ada ciri khas yang mencerminkan kebudayaan tertentu. Baik dari makanan, pakaian, rumah adat, kesenian bahkan kepercayaan dan lain-lain. Demikian juga dengan suku pakpak, namun dibawah ini saya hanya menulis jenis makanan dan minuman dari khas pakpak. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:


1. Nakan Pelleng
Merupakan makanan khusus bagi suku pakpak. Bahan bakunya ; Beras, Air, Garam , Kunyit, Asam, Cabe, Santan yang digongseng, Bau-bauan dan daging ayam. Nakan Plleng untuk pakpak Keppas dan Pegagan sedikit berbeda, yaitu nasi yang lembek dan nasi yang agak keras.

2. Ginaru ncor
Merupakan makanan khusus bagi suku pakpak, yang bahan terdiri dari beras mening ( beras yang terpotong-potong/ menir), sayur-sayuran antara lain; daun labu (bulung roroh), daun paria, bayam, leuh, daun ubi jalar ( gadong jolor), daun kacang panjang yang masih muda, bunga labu, buah labu kecil, bau-bauan, kumange, garang-garang dan tomat kampung (randat). Adakalanya ditambah dengan buah kayu disebut ntarsa, juga dicampur dengan ayam yang di iris kecil dan petai.

3. Nditik
Nditak dibuat dari bahan beras yang sudah dihaluskan atau tepung beras. Bahan-bahanya terdiri dari; gula merah, kelapa yang muda, dan lada. Nditak dkepal dengan tangan hingga membentuk kue dengan gambaran jari.

4. Nakan Ngersing
Biasanya nasi dimasak dengan kunyit, dan lauknya telur yang direbus. Lajimnya dipakai pada upacara adat yang ada hubunganny dengan pertanian atau persilihi (tolak bala).

5. Pola Tangkesan
Enau atau aren yang diasamkan atau dibuatkan raru hingga rasanya asam pahit atau sering disebut dengan tuak..

6. Pola Ntenggi
Enau atau aren yang masih manis rasanya.

7. Lae Tebu
Merupakan Air tebu yang diperas, diminum dengan madu.

8. Tenggoli
Tenggoli berasal dari madu lebah, sering digunakan untuk obat batuk didesa- desa juga sering digunakan untuk campuran minuman dan makanan.

Untuk cara pembuatan makanan khas pakpak, sengaja tidak dibuat karena pengetahuan saya peroleh kurang mencukupi. Oleh sebab itu bagi pembaca mohon bantuannya untuk memberi proses pembutannya.
lias ate..

Tuesday, July 13, 2010

Lae Mbilulu


Kunjungan PEDEMPAK ke objek wisata kami yg ke tiga adalah air Terjun Mbilulu yang berada di pronggil julu kecamatan tinada kabupaten pakpak bharat. Objek wisata ini telihat masih alami keberadaannya. Airnya yang dingin menambah kesejukan yang sangat mengagumkan, ibaratnya keindahan yang tersembunyi.  

            Buat teman-teman yang belum pernah kesana, coba deh kesana pasti teman-teman akan terkagum-kagum melihat pesonanya.



Tuesday, June 29, 2010

Delleng Simpoon delleng Kita karina


Delleng Simpon adalah puncak gunung tertinggi yang ada di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat, tepatnya di desa Rumerah Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu dengan jarak sekitar 10 km dari kota Salak. 

Saat Pertama kali aku dan teman- teman PEDEMPAK ke daerah tersebut, terasa sangat masih alami  walau pun jalan menuju ke puncak sangat susah, tak mengurungkan niat kami untuk kesana. Dari puncak kita dapat menyaksikan matahari terbit, memandang hamparan alam yang sangat indah. Dari puncak aku melihat perkampungan yang mengelilingi delleng sipoon, persawahan yang luas menambah keindahan dari puncak.

Sangat tak terlupakan perjalanan wisata kali ini, jika ada kesempatan lagi aku ingin kesana lagi. Maju Pakpak Bharat.

Wisata Lae Une


Lae Une adalah salah satu objek wisata yang ada di Pakpak Bharat. Lae Une berada di Kec. Pergetteng getteng Sengkut, desa tuppak. Lae une masih terlihat alami keindahannya

Saat pertama kali menginjakkan kaki di lae une, tak sabar sekali aku ingin membasuhkan muka ini dengan air yang begitu segar. desiran jatuhnya air sangat indah dan lembut.
rasanya berat kaki ini untuk meninggalkan pesona alam ini. Tak ketinggalan jepretan foto-foto yang latarnya trjunan air yang tak bisa di lupakan, akan menjadi kenangan tersendiri bagi kita yang pernah kesana.

Air terjun Lae une ini merupakan salah satu aset wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Pakpak barat. Saat ini PEMKAB Pakpak barat sedang gencar melakukan promosi agar obyek wisata ini dapat dikenal oleh orang. Salah satunnya dengan meng upload tulisan diblog ini. Berharap cara kecil ini bisa berdampak luas bagi kita semua.



Sunday, June 13, 2010

inilah my best-best,,




sedetik dmata selamanya di jiwa..
itulah kata-kata yang sering aku ucapkan, jika pun suatu saat kami berjauhan ku berharap semua kenagan dan cerita diantara kami tetap tidak terlupakan. seperti lirik lagu tak lekang oleh waktu. hehehehheheeee..